Jumat, 18 Desember 2015

Teman Seperjalanan dan Traveller Kaskus

“Bang! Es degannya tambah lagi dong,“ kataku kepada abang penjual es degan sambil menyerahkan gelas kosong yang ada ditangan. Entah lelah karena hampir seharian berkeliling kota Yogyakarta, atau karena memang cuaca hari ini sedang panas-panasnya yang jelas aku merasa dehidrasi.

Sembari menunggu gelas es deganku terisi kembali, hpku berbunyi ada satu notifikasi pesan facebook yang masuk. Ke Yogyakarta nggak berkabar, ayo ketemuan. Begitu isi pesan singkat yang dikirim oleh teman yang aku kenal melalui salah satu sosial media. Setelah meminta persetujuan kepada tiga orang teman seperjalananku, segera aku membalas pesannya, mengiyakan ajakannya untuk bertemu.

“Halo Bang, aku Rara, Ini Lulu, Fahri, dan Bang Apit,” kataku memperkenalkan diri dan ketiga teman seperjalananku. “Halo, aku Lucky“ balasnya juga memperkenalkan diri. Waktu itu sekitar pukul 7 malam, kami sudah berkumpul disalah satu kedai kopi, dimana kami berjanji untuk bertemu. Tidak butuh waktu lama setelah perkenalan singkat tadi, kami sudah larut dalam obrolan seru. Aku menceritakan bagaimana pertemuan pertamaku dengan Lulu, Fahri, dan Bang Apit di stasiun, hingga akhirnya kenyamanan melakukan perjalanan bersama mereka membuatku enggan berpisah dengan cepat. Jadilah kami menginjakkan lagi kaki kami di kota Yogyakarta, kota penuh kenangan masalalu yang masih membuat hatiku ngilu.

Minggu, 15 November 2015

Amed, Perjalanan Mengenal Kembali Rumah

Amed dari Bukit Jemeluk
Di salah satu kedai kopi di Bali saya diledek seorang teman. Dia bilang, “Ra’, km balik ke Bali kok muka kusut gitu? Bukannya orang kalo pulang kerumah itu harusnya bahagia?”.
“Gak tau ni, kok ngerasa asing ya sama Bali,” saya menjawab sekenanya.

“Bah kelamaan merantau kau itu. Sudah besok weekend kau ikut aku saja, Kita ke Amed, Karangasem. Itu salah satu tempat favoritku di Bali. Kenali lagi Bali mu. Supaya jangan kau seperi tamu di rumahmu sendiri.”